Budidaya Gaharu Pdf Download
Selain dapat tumbuh di kawasan hutan, pohon gaharu juga dapat tumbuh di pekarangan masyarakat. Karena itu sebenarnya warga memiliki banyak kesempatan untuk menanam pohon yang menghasilkan getah wangi ini. Akan tetapi untuk memperoleh pertumbuhan yang optimal, pohon penghasil gaharu perlu ditanam pada kondisi yang se suai dengan tempat tumbuhnya di alam. Tempat tumbuh yang cocok untuk tanaman penghasil gaharu adalah dataran rendah, lereng-lereng bukit sampai ketinggian 750 meter di atas permukaan laut. Pohon gaharu tumbuh sangat baik pada tanah-tanah liat (misalnya podsolik merah kuning), tanah lempung berpasir dengan drainase sedang sampai baik.
Proposal Gaharu. Instal Software Bluetooth. pdf: mendorong upaya budidaya gaharu terutama di wilayah Asia Tenggara. Wrong Turn 5 Bagno Di Sangue Ita Download on this page. Aroma wangi atau harum dengan cara membakar secara sederhana banyak. Full-Text Paper (PDF). Download full-text PDF. Aspek finansial budidaya gaharu dalam rangka revitalisasi hasil hutan non kayu.
Tipe iklim A-B dengan kelembaban sekitar 80%. Suhu udara antara 22-28 derajat celcius dengan curah hujan berkisar antara 2.000 s/d 4.000 mm/tahun. Lahan tempat tumbuh yang perlu dihindari yaitu: (1) lahan yang tergenang secara permanent, (2) tanah rawa, (3) lahan dangkal (yang mempunyai kedalaman kurang dari 50 cm), (4) pasir kuarsa, (5) lahan yang mempunyai pH ≤ 4,0. Penanaman benih gaharu sebaiknya dilakukan pada awal musim hujan di pagi hari sampai jam 11.00, dan dapat dilanjutkan pada jam 4 petang harinya. Penanaman bibit penghasil gaharu d apat dilakukan s ecara si stem monokultur ataupun tumpangsari, aka n tetapi lebih disarankan dengan sistem tumpangsari dengan tanaman jagung, singkong, pisang atau ditanam di sela-sela tanaman pokok yang telah tumbuh terlebih dahulu seperti karet, akasia, sengon, dll.
Jika tanaman gaharu ditanam pada lahan yang sudah ditumbuhi tanaman lain. Maka jarak tanaman gaharu minimal 3 m dari tanaman tersebut. Pada tahap awal pertumbuhan di lapangan bibit penghasil gaharu memerlukan naungan.
Dengan mengatur jarak tanam yang tepat, tanaman penghasil gaharu tidak akan mengganggu pertumbuhan tanaman pokok. Jarak tanam gaharu sangat fleksibel bisa 3 x 3 m (1.000 pohon/ha.), namun dapat juga 3 x 4 m sampai 5 x 5 m. Ukuran lubang tanamnya adalah 30 x 30 x 40 cm. Lubang yang sudah digali dibiarkan minimal 1 minggu agar lubang beraerasi dengan udara luar. Kemudian masukkan pupuk organik minimum 1 kg/lubang, aduk dengan tanah galian bagian atas. Setela h beberapa minggu pohon gaharu siap untuk ditanam.
Bibit dapat ditanam dilapangan dengan tinggi 30 - 40 cm berumur sekitar 8 - 9 bulan dari persemaian. Sebenarnya tanaman penghasil gaharu tidak memerlukan perlakuan khusus karena tanaman tersebut merupakan tanaman asli Indonesia yang hidup di hutan alam. Namun, untuk mengoptimalkan pertumbuhannya dapat dilakukan pemupukan. Pemupukan dapat dilakukan sekali 3 bulan, namun dapat juga setiap 6 bulan dengan kompos sebanyak 3 kg melalui pendangiran dibawah canopy.
Penggunaan pupuk kimia seperti NPK dan majemuk dapat juga ditambahkan setiap 3 bulan dengan dosis rendah (5 gr/tanaman) setelah tanaman berumur 1 tahun, kemudian dosisnya bertambah sesuai dengan besarnya batang tanaman. Pembersihan gulma dapat dilakukan 3 bulan sekali atau pada saat dipandang perlu. Pemangkasan pohon dapat dilakukan pada umur 3 sampai 5 tahun, dengan memotong cabang bagian bawah dan menyisakan 4 sampai 10 cabang atas. Pucuk tanaman dipangkas dan dipelihara cukup sekitar 5 m, sehingga memudahkan pekerjaan inokulasi gaharu. Penanaman gaharu dalam skala luas secara monokultur akan rentan terhadap serangan hama dan penyakit. Cif Single Chip Driver Download Windows 7. Dari hasil survey oleh Litbang Kementerian Kehutanan pada tahun 2005 telah ditemukan adanya serangan hama ulat daun di beberapa lokasi penanaman pohon penghasil gaharu di Indonesia.